This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 27 Januari 2016

Black Pearl







Black Pearl - Pejantan Tambun (Cover)

Minggu, 15 November 2015

Yume

Entah berada dimana aku, namun aku tau disini terdapat orang-orang aku kenal, mirip seperti anime saja, namun yang pasti aku merasa berada di jepang.

Iya, disini aku mengenal seorang gadis, yunie, aku panggil yui-chan, ntah apa yang aku takutkan di sebuah gedung ini, aku hanya menaiki anak tangga satu demi satu, satu langkah demi langkah, hingga aku berada jelas di depan yui-chan.

Dia memandangku dengan penuh semangat seolah tatapannya berkata "Tidak apa apa, semua baik-baik saja" namun aku tidak dapat dengan jelas melihat seluruh wajahnya.

Dia mengajakku untuk mencari benda berharga di gedung ini. Ternyata baru aku sadari, gedung ini terdapat banyak sekali mayat. Aku menatap kosong di sekitarku.

"hei, tidak apa apa, kita disini untuk membunuh mereka kan, apakah kamu lupa, sudah berapa kamu bunuh zombie zombie ini"

Aku terkejut, bukan karena aku telah membunuh zombie-zombie itu, yang aku kejutkan adalah dia mengerti bahasa ku. Beribu pertanyaan di dalam otak ku, sebenarnya siapa dia? Disini banyak sekali orang-orang yang aku kenal, namun mereka tak pedulikan keberadaanku, namun hanya yui lah pedulikan aku.

"Untuk apa kita ada disini yui?"

"Kita harus memunculkan zombie terkuat disini agar kita mengakhirinya" yui

"Lalu, bagaimana cara agar dia muncul?"

"Kita harus mencari berlian berwarna warni yang tersimpan di gedung ini, jadi aku mohon, bantu lah kami" yui

Lalui yui meninggalkan ku, dan aku pun tak tau dia pergi dimana. Aku mencari keseluruh gedung ini, hingga sampai aku bertemu seorang teman lama namun dia hanya memandangiku saja dengan bercak darah yang ada di tubuhnya. Aku berfikir mungkin dia telah melawan salah satunya. Hingga aku pun melihat gumpalan yang menyerangku, aku tak tau akan menghadapi gumpalan dagaing, tidak, itu bisa disebut monster kecil. Aku mendapatkan sebuah balok, dia mulai menyerangku, dan aku menghindar, lalu aku mencoba untuk menyerangnya ternyata mengenainya. Tanganku gemetar, aku tak sanggup lagi untuk menyerangnya lagi. Namun tiba-tiba seseorang telah menyerangnya, dia, iya teman yang aku kenal menghabisinya dengan beberapa kali tusukan.

Aku tidak tau apa yang terjadi di gedung ini, yang aku tau yui adalah gadis yang aku kenal. Aku mulai berjalan untuk mendekati tangga, namun aku melihat ada sebuah tangan dengan tiba-tiba berubah menjadi sebuah balok, aku mendekati nya, lalu, aku tau, ini lah yang aku cari, tidak inilah yang yui cari, aku berteriak, yui, yui, aku mendapatkan yang kamu inginkan, kamu dimana yui, dia berteriak dengan suara lantang dengan bahasa jepang yang dapat diartikan disini, kamu dimana. Lalu semuanya berubah, salah satu dari kami berubah menjadi monster, lalu suasana pun berubah seperti di cerita anime, dan lalu aku terbangun dalam tidur ku.

"Sial, ini mimpi", hanya itu yang dapat aku ucapkan. Namun siapa kah yui? Ahh sudahlah, aku tak tau, ini hanya mimpi.

Rabu, 26 Agustus 2015

Jembatan ini tertuju padamu.

Mengitari sungai yang air nya tak pernah tenang. Aku, kodok yang melihat dari kejauhan, sesosok wanita, aku tak pernah tau apa yang dia kerjakan di seberang sungai ini.

Entah apa yang dia lakukan dengan kayu-kayu yang telah di tebangnya. Dia memotong kayu menjadi persegi, kadang kayu itu dibuat seperti balok.

Aku melihat dia melambai tangannya, dan mengucapkan sesuatu kalimat, namun aku tak mampu mendengarnya karena begitu deras air sungai ini mengalir.

Aku terus mencari jalan agar aku dapat berpindah di sebrang sungai. Aku tak peduli apa yang wanita itu bicarakan.

Sesekali aku memperhatikannya. Dia mulai membangun sebuah jembatan. Walau panas, hujan, dia tak pernah lelah. Sedangkan aku hanya melihat nya dari jauh.

Hamparan sungai yang panjang dan dalam tak menyulutkan niat nya untuk membangun jembatan. Setelah malam tiba, aku merasa mengantuk, aku lihat dia juga akan beristirahat, lagi-lagi dia berucap, lagi-lagi aku tak tau apa yang di ucapkannya, dan lagi-lagi tak peduli dengan ucapannya.

Setelah pagi menjelang, aku kaget ketika melihat disampingku, ada sosok gadis yang kemarin aku lihat membangun jembatan, aku melihat ke arah sungai, jembatan itu begitu sempurna.

Dia, mengucapkan sebuah kalimat, lagi-lagi aku tak mengerti apa yang dia ucapkan. Lalu dia menarik tangan ku untuk mengikutinya.

Aku dan dia melewati sungai diatas jembatan ini. Aku selalu memahami apa yang dia ucapkan, namun aku tak mengerti tentang itu.

Sesampai di sebrang, aku baru dapat mendengarkannya, dia berucap, "kamu tak usah kawatir, aku akan menemanimu, Jembatan ini untukmu, jembatan ini tertuju padamu" Lalu dia pergi meninggalkan ku ntah kemana.

Aku berusaha mencarinya disetiap sudut sungai yang aku lalui. Tidak, aku tidak dapat menemukannya...

Senin, 03 Agustus 2015

Cherry: Hal yang menakjubkan

Malam ini gue habiskan hanya bercerita tentang kota yang gue tinggalin. Yang membuat gue betah di kota ini, tepatnya di keluarga ini adalah suasananya yang selalu ceria. Hingga mas bagus mengucapkan kalimat yang membuat aku tertawa sendiri di dalam hati
"dik, di jakarta itu nggak ada sekolah to? moso kamu jauh jauh kesini sekolahnya?"

Malam pun semakin larut, dan gue nggak bisa memejamkan mata, nggak, sebenernya gue bisa memejamkan mata, tapi nggak bisa tidur. Gue lirik jam, setengah sepuluh, gue coba mengirim SMS ke Lisa.

"Lis, lu udah tidur?"

beberpa detik handphone gue merk Samsung young 2, keadaan normal, hanya minus charger, laku berapa ya? , halah, bukan itu, hp gue berdering, gue terkaget-kaget lihat hp gue bunyi sendiri, gue langsung lempar itu hp ke dinding, praaakk!!! , halaah,, hp gue berdering, lisa memanggil,

"hoy ren, lu masih hidup? gila lu ya, nggak ada ngabarin gue"

"sialan lu lis, gue masih hidup, kenapa memang, lu kangen sama gue?"

"iya lah, kemana aja lu nggak ada kabar"

"halah, lu bohong, masa lu kangen sama gue? gue cari suasana baru,"

"iihh, gur beneran ren gue kangen elu"
"eh lu kuliah nggak ren? gue kuliah di malang"

"wuiiiihhh, hebat ya, jauh betul kuliah di malang, nah terus lu berangkat dari jakarta ke malang jam berapa, biar nggak telat?"

"lu memang udah gila, ya aku tinggal di sini di malang,"

"oh kirain lu berangkat dari jakarta, hahaha"

"ya nggak lah, ya udah yah, besok gue mau bangun pagi, mau daftar kuliah, oy, lu jaga diri, jaga kesehatan ya, jangan macam-macam"

"lah kenapa kalau macam-macam"

"yaa pokok nya jangan macam-macam, awas lu kalau macam-macam, dah ya, besok kalau gue ada waktu luang ngobrol lagi ya, tapi lu yang nelpon ya, masa gue terus yang nelpon"

"sialan, kok gue yang disuruh nelpon, elu ajalah yang nelpon kan sama aja"

"dasar cowok nggak modal lu"

"hahahaha, sudah sudah, jangan ngambek, ntar jeleknya hilang loh"

"atur ajalah sama elu, hahahha, dah ya, bye"

Suara yang tak bisa gue hilangkan dalam ingatan, gue juga masih penasaran, lisa kuliah dimana ya.

"Cieee ceweknya nelpon, hahahaha" Mbak rini dengan tawanya yang lantang mengagetkan gue.

"husst, cewek iku ora apik guyu ne koyok ngunu"

"yo ben to, week, sopo mau kui ren?"

"mau tau aja kamu mbak"

"huuu, dasar, pelit men to karo mbak e"

"wis lah, sok mben wae tak kenal ke, lah wong bocah kui juga neng malang"

"lha, moso to?, sejak kapan kamu kenal anak malang?"

"haduh, dasar mbak rempong,"

"huuuh, kamu yang rempong ren, ihh temenan to, kui sak jane cah ndi?"

"bocah kui cah jakarta mbak, cuma kuliah neng kene juga"

"lha, kuliah neng Kampus ndi ren?"

"mboh mbak, aku juga ra reti, aku wae ra ngei reti nak aku ki yo neng malang, aku juga kaget nak nde e ki neng malang juga, wis lah, ndang turu, sesok antarin aku yo"

"wani piro?, hahahaha"

Lisa, ntah kita ini jodoh atau memang kebetulan, ntah lah. Lebih baik gue tidur besok harus berangkat bagi untuk daftar kuliah.

Jumat, 24 Juli 2015

Tak Cukup Penting

Mawar yang begitu indah saja dapat melukai kulit. Cerita indah bersamamu sungguh indah, namun terlalu sakit untuk ku mengingatnya. Entah bagaimana cara untuk melupakannya.

Daun yang jatuh tak pernah menyalahkan pohonnya atau batangnya, daun yang telah jatuh akan terus pergi menjauh dari pohonnya, iya, kisah indah itu berlalu begitu saja tanpa membawa perasaan ini.

Kamu tau? perasaan ini selalu aku abaikan tanpa aku tau telah bertumpuk begitu besar. Perasaan ini selalu saja ingin membawa ku untuk mengejar kisah indah itu, namun aku selalu mengabaikannya, karena aku tak ingin kita melakukan kesalahan yang sama.

Aku selalu bahagia, aku selalu nyaman, aku selalu keras kepala atau kamu yang keras kepala, atau mungkin juga kita berdua memang keras kepala.

Hei, janji yang aku bilang waktu dulu telah aku tepati, dan kini sudah hampir 2 tahun lamanya mungkin sekarang sudah waktunya untuk keluar dari janji itu. Apa? kamu tidak ingat? hmmm tak apa lah, itu tidak begitu penting. Aku ingin bertanya, bagaimana cara agar aku bisa keluar dari zona senyaman ini? ...

Kamis, 25 Juni 2015

Sosok yang hilang

Satu hal yang tak pernah kodok tau, yaitu perasaan. Mungkin terlambat untuk kodok mengerti tentang perasaan ini.

Iya, bagaimana kodok bisa berpindah ke seberang sungai, kalau kodok saja tak bisa berenang. Kapal ataupun sampan tak mungkin ada disini, arus sungai ini terlalu deras, jembatan juga tak ada.

Kodok kehilangan sesosok yang tak akan pernah aku jumpai lagi. Kodok kehilangan tempat dimana kodok bisa menyeberangi sungai ini dengan sosok yang telah hilang itu.

Aku, kodok yang sangat payah, kodok yang tak mampu untuk berenang. Seharusnya seekor kodok itu mampu berenang kemanapun dia mau, tak butuh tambahan hal lain.

Sosok yang hilang itu adalah sosok yang mungkin sangat berarti buat kodok. Sosok dimana ada buat kodok punya banyak ekspresi.

Kodok kini hanya menunggu sosok yang lain untuk menolongnya dan terus meninggalkannya lagi di tepian sungai seberang.

Selasa, 16 Juni 2015

40 Fakta dari si Kodok

Ini lah fakta-fakta tentang SiKodok. :v

1. Eko Sudarsono
2. "ndut"
3. Eko
4. Sudar
5. Kodok
6. menyukai hal berkaitan dengan jepang
7. Musisi
8. Lebih tepatnya seniman
9. suka memotret
10. nggak suka di potret
11. anak pertama
12. suka game
13. kalau udah ngegame nggak bisa di ganggu.
14. makan 2x sehari
15. kadang 4x sehari
16. asli lahir di lampung
17. jawa
18. pengusaha kecil
19. nggak suka sama balon
20. geli liat ular
21. liat cacing juga geli
22. apa lagi liat luwing (kaki seribu)
23. ntah betul atau tidak kakinya seribu itu luwing
24. the KOP
25. mantan milanisti
26. nggak suka sama MU
27. tapi waktu SMP punya poster skuad MU yang menempel di kamar.
28. nggak suka yang aneh-aneh
29. tapi orangnya terlihat aneh
30. dekil
31. hari minggu nggak boleh mandi
32. itu aturan dari kecil
33. berkacamata
34. tapi kadang-kadang aja pakainya
35. demen sama dragon ball
36. dragon ball z
37. dragon ball budokai
38. naruto
39. naruto shipudden
40. ksatria baja hitam rx

itulah fakta-fakta dari si kodok, sebetulnya masih banyak tapi ogah nulisnya... :v

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com